Jogging, Jauhkan Serangan Jantung

Jogging oleh sebagian kalangan dianggap sepele. Padahal, dengan menyisihkan waktu beberapa menit untuk melakukan olahraga ini, dapat menjauhkan seseorang dari serangan jantung.

Jogging adalah olahraga kecil yang dapat memperbaiki otot-otot, sendi dan juga membakar lemak. Lemak bila tidak dibakar, bisa terjadi penumpukan dalam diri. Akibatnya bisa fatal. Penumpukan lemak membahayakan kesehatan di antaranya bisa terjadi penyempitan pembuluh darah dan serangan jantung koroner.

Menurut dr Ilhamjaya, untuk mengantisipasi penumpukan lemak, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pola hidup. Seperti menjaga fisik dengan banyak beraktivitas dan menjaga pola makan.

"Kecenderungan manusia modern, seperti pekerja kantoran atau pejabat yang padat jadwal kerjanya, aktivitas yang membutuhkan gerakan otot dan sendi sangat kurang. Akibatnya tidak ada pembakaran lemak. Seperti ini bisa fatal akibatnya," ungkap Dosen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) ini.

Ilhamjaya menyarankan, sebaiknya seseorang meluangkan waktu untuk berolahraga. Minimal tiga kali seminggu. "Inilah salah satu alternatif hidup sehat bagi yang ekstra sibuk dengan pekerjaannya," sarannya.

Olahraga yang direkomendasikan adalah dengan melakukan jogging pada pagi atau sore hari, tergantung waktu senggang Anda. Hanya saja, kata Ilhamjaya, harus dilakukan secara teratur.

Menurut dia, jogging secara teratur dapat menjauhkan seseorang dari serangan jantung. Maklum, saat jogging, aliran darah akan lancar ke jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung tetap terjaga.

Bukan hanya itu, pembuluh darah yang menyempit akibat kegemukan akan terbuka, bahkan yang tersumbat bisa terbuka kembali. Selain itu, berat badan akan tetap stabil karena laju metabolisme tubuh ditingkatkan, kalori juga terbuang. Kelebihan kalori akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh. Dengan demikian kenaikan berat badan bisa diatasi.

"Kalau jogging otot lebih sehat dan kuat. Jogging juga memperbaiki fungsi pernapasan. Seperti paru-paru lebih besar sehingga bisa menarik oksigen lebih banyak pada saat dibutuhkan," ujar Ilhamjaya yang juga pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia ini.
Selain mempertahankan berat badan yang stabil kelebihan berat badan juga bisa diturunkan dengan melakukan jogging. Apalagi, jogging juga diyakini bisa mencegah osteoporosis.

"Otot-otot badan dan tulang membutuhkan gerak paling kurang 15 menit agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Untuk itu, jogging adalah salah satu solusinya," jelasnya.
Selain itu, jogging juga dapat meredakan encok lutut, dengan memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.

"Tapi bagi yang gemuk sebaiknya menghindari jogging. Kalau terus melakukan aktivitas lari akan membahayakan bagi tulang karena beban berat badan yang tidak sesuai dengan kekuatan tulang," ungkapnya.

Untuk itu, dia menyarankan bagi yang gemuk dan memiliki gangguan pada persendian sebaiknya melakukan olahraga menggunakan alat yang bisa menopang tubuh. Seperti bersepeda. (*)