MANFAAT KULIT SEMANGKA

Semangka adalah buah yang sangat digemari oleh semua kalangan. Apalagi bila seseorang lagi kehausan maka dengan mengkonsumsi semangka, rasa dahaga segera hilang. Namun ketika kita mengkonsumsi, hanya daging buahnya yang di konsumsi sedangkan kulitnya kita buang dan hanya menjadi sampah. Padahal kulit semangka sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

INILAH.COM, Jakarta - Jika selama ini Anda gemar memakan emangka, mungkin setelah membaca atikel ini Anda juga akan senang memakan kulit buah semangka. Mengapa?

Hasil penelitian terbaru di Arab menunjukkan bahwa kulit semangka ternyata juga sangat bermanfaat. Bisa menyembuhkan sedikitnya lima macam penyakit.

Jika Anda menderita darah tinggi, cobalah keringkan kulit semangka kemudian tumbuk halus. Setiap hari, gunakan 20 gram kulit semangka yang telah ditumbuk tadi kemudian direbus dengan air secukupnya.

Jika Anda rutin melakukannya selama satu bulan bisa meredakan penyakit darah tinggi. Sedangkan untuk penyakit lainnya, cobalah memotong kecil kulit semangka lalu dimasak menjadi adonan dan simpan dalam botol kaca yang ditutup rapat.

Bagi Anda yang menderita radang ginjal, sulit buang air kecil, sulit buang air besar kronis dan penyakit gembur-gembur, dianjurkan memakan adonan itu satu sendok makan sehari sebelum sarapan selama sebulan.

Nah, bagaimana? Apakah Anda kini akan membuang kulit semangka setelah menghabiskan isi buahnya?

PENDIDIKAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN

Persoalan manusia merupakan tema sentral dan titik tolak dalam memaknai pendidikan karena pendidikan pada dasarnya ingin mengantar manusia menuju kemanusiaan sejati. Pendidikan pada dasarnya adalah proses rekayasa atau rancang bangun kepribadian manusia. Maka kedudukan manusia dalam proses pendidikan menjadi sangat sentral. Pernyataan ini mengandung dua implikasi sekaligus.

Pertama, pendidikan perlu mempunyai dasar-dasar pemikiran filosofis yang member kerangka pandang yang holistic tentang manusia.

Kedua, dalam seluruh prosesnya, pendidikan perlu meletakkan manusia sebagai titik tolak sekaligus titik tuju dengan pandangan kemanusiaan yang telah dirumuskan secara filosofis.

Begitu sentralnya kedudukan manusia dalam proses pendidikan, fungsi pendidikan terutama berkepentingan mengarahkan manusia pada tujuan-tujuan tertentu dan menemukan tujuan hidupnya. Dalam konteks ini, kita tidak habis pikir mengapa praktik-praktik kekerasan terhadap manusia (anak didik), masih saja berlangsung dalam dunia pendidikan kita. Apakah kekerasan yang dilakukan guru terhadap anak didik karena kesalahan menerapkan ganjaran atau hukuman? Atau ada persoalan yang lebih substansial berkenan dengan pandangan terhadap hakikat manusia? Asumsinya, pandangan yang benar tentang hakikat manusia akan membantu menemukan jalan mengarahkan praktik-praktik pendidikan pada pola pengembangan manusia seutuhnya. Sebaliknya, praktik-praktik pendidikan bakal mengalami kegagalan bila dibangun di atas konsep yang tidak jelas tentang manusia.

Untuk mengetahui kebenaran pernyataan ini, berikut akan disajikan beberapa pandangan mazhab pendidikan tentang manusia dan akibat yang ditumbulkan dalam proses pendidikan.

Pertama, mazhab behaviorisme yang memandang manusia atas asumsi utama bahwa manusia bersifat netral sejak kelahirannya, tidak mempunyai kemampuan potensial apa-apa, kososng ibarat kertas putih. Menurut mazhab ini, lingkunganlah yang memberikan pengaruh besar dalam membentuk corak kepribadian seseorang. Jika pandangan ini dijadikan acuan, pendidikan secara ekstrim akan menjadikan anak didik dalam kondisi determinan. Proses pendidikan semacam ini akan melahirkan apa yang disebut Paulo Freire, sebagai pendidikan “gaya bank” dimana anak didik hanya disuapi dengan seperangkat informasi yang penguasaannya kemudian ditagih melalui ujian-ujian yang terutama mempersyaratkan hafalan (ranah kognitif paling rendah). Apabila diletakkan dalam kerangka kemanusiaan, praktik pendidikan ini bukan saja secara sepihak membelenggu anak didik tapi juga akan mematikan kesadaran dan kreatifitas anak. Hal ini karena fitrah ontologinya tidak diakui secara eksistensial.

Kedua, pandangan Lorens yang melihat bahwa manusia sejak kelahirannya sudah mempunyai dan membawa sifat ganas. Tugas utama pendidikan, menurut Lorens, adalah mencari obyek-obyek pengganti dan prosedur-prosedur yang tersublimasi dan bermanfaat dalam menghilangkan sifat ganas tersebut. Meskipun mengakui potensi manusia, pandangan ini bersifat negative-pesimistik karena jauh sebelumnya manusia diklaim mempunyai sifat jahat. Corak pendidikan yang dikembangkan dengan mengacu pada pandangan ini jelas negative. Perlakuan tidak adil terhadap anak didik,pendekatan dengan kekerasan, bahkan hukuman kasar akan menjadi abash untuk dan demi menghilangkan sifat ganas anak.

Dua pandangan di atas memperlihatkan bahwa kesalahpahaman dalam memandang hakikat ontologis manusia berakibat pada penyimpangan praktik pendidikan. Kesalahan dan kekeliruan ini akan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan berupa proses dehumanisasi, keterpecahan personalitas, pengasingan anak dari diri dan lingkungannya, serta mematikan kesadaran anak dan bentuk-bentuk penindasan terselubung lainnya atas nama pendidikan.

Berbeda dengan pandangan di atas, ISLAM menawarkan konsep yang positif-optimistik tentang manusia. Pertama, al-Quran secara kategorikal mendudukkan manusia ke dalam dua fungsi pokok, yaitu sebagai 'abdi Allah (hamba Allah) dan Khalifat Allah fi al-ardh (duta Allah di muka bumi). Pandangan kategorikal ini tidak mengisyaratkan pengertian yang bercorak dualisme-dikotomik. Dengan penyebutan kedua fungsi ini, al-Quran ingin menekankan muatan fungsional yang harus diemban oleh manusia dalam melaksanakan tugas-tugas kesejarahan dalam kehidupannya di muka bumi.

Konsep 'Abdi Allah, lebih banyak mengacu pada tugas-tugas individual manuasia sebagai hamba Allah. Tugas ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian yang bersifat ritual kepada Allah (ibadah). Karena sifatnya yang individual, maka pelaksanaan fungsi manusia sebagai hamba Allah dirasa belum cukup. Manusia masih dituntut melakukan fungsi lain yang merupakan konsekwensi sebagai makhluk historis.

Fungsi ini adalah sebagai Khalifah Allah yang diberikan kepada manusia dan memberikan gambaran bahwa seolah-olah Allah mempercayakan kekuasaan-Nya kepada manusia untuk mengatur bumi ini. Sebuah tugas yang membuat makhluk lain enggan menerimanya karena khawatir tidak mampu melaksanakannya. Sebagai khalifah, manusia mmengemban tugas dan tanggungjawab yang besar yang pelaksanaannya menutut komitmen moral spiritual yang tinggi; memakmurkan bumi dan mengembangkan risalah serta menegakkan segala amal yang mengandung kemaslahatan, kebenaran, dan keadilan. Tugas dan tanggungjawab inilah yang disebut “amanat” yang diterima oleh manusia. Penerimaan manusia itu karena memiliki keistimewaan dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Maka keutamaan manusia yang kedua, setelah khalifah adalah sebagai pemegang amanat Allah. Penerimaan manusia atas amanat Allah,meniscayakan pemenuhan unsure etika yang sifatnya mensyaratkan untuk direalisasikan dengan kemerdekaan,kebebasan, dan tanggungjawab.

Kewajiban untuk bertindak dengan penuh tanggungjawab ini merupakan titik mula moralitas manusia dan membuatnya sebagai makhluk moral sebagai salah satu cirri eksistensialyang memperjelas kedudukan sentral manusia dalam realitas penciptaan. Dengan cirri tersebut, mausia bukan semata-mata obyek tetapi juga sebagai subyek yang berperan aktif dan kreatif dalam realitas penciptaan.

Menggunakan kerangka pandang tersebut, konsep khalifah menjadi relevan untuk pemberdayaan fungsi kemanusiaan manusia . Maka pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyadaran akan fungsi-fungsi kemanusiaan manusia yakni sebagai abdi Allah (aspek teologis) dan Khalifah Allah (aspek kosmologi dan antropososiologis).

RAHASIA 1 SYAWAL

Dengan datangnya 1 Syawal, otomatis bulan Ramadhan telah pergi. Pergi meninggalkan kita, untuk kemudian datang lagi di tahun yang akan datang. Kita tidak tahu apakah kelak akan bertemu lagi dengan Ramadhan, atau ternyata ini adalah Ramadhan yang terakhir. Banyak suadara kita yang sebenarnya ingin menikmati Ramadhan tahun ini, tetapi ternyata ajal segera menjemptnya beberapa detik sebelum memasukinya. Karenanya kita sangat bersyukur bahwa Allah swt. telah memberikan kesempatan kepada kita bisa bertemu dengan Ramadhan tahun ini.

Benar 1 Syawal telah tiba. Dan kita tidak serta merta gembira, karena di saat yang sama kita harus berpisah dengan Ramadhan. Perpisahan yang sangat mengharukan. Bayangkan selama Ramadhan kita telah mendapatkan suasana yang dalam, di mana kita dihantarkan kepada nuansa ketaatan yang tak terhingga. Nafsu yang selama ini diagungkan manusia, ternyata dengan Ramadhan, nafsu ini tidak berdaya. Setan yang selama ini sangat kuat menguasai manusia, ternyata dengan Ramadhan tersingkirkan. Kita bisa setiap saat membaca Al Qur’an selama Ramadhan, di mana di luar Ramadhan itu sangat sulit kita lakukan. Di malam hari kita selalu bangun sebelum fajar dan shalat subuh berjamaah di masjid, padahal itu sangat sedikit yang melakukannya di luar Ramadhan. Pun tangan kita terasa ringan berinfak selama Ramadhan, sementara di luar Ramadhan itu sangat berat dilakukan. Lebih jauh, kita bisa beri’tikaf -atau minimal selalu di masjid sepanjang malam- terutama pada 10 malam terakhir Ramadhan, dan kita tahu bahwa itu sangat jarang dapat kita lakukan di luar Ramadhan.

Berpisah dengan Ramadhan memang tidak dapat dibandingkan dengan perpisahan yang lain. Berpisah dengan Ramadhan adalah perpisahan dengan suasana ruhani yang sangat kental dan menguatkan iman. Itulah yang membuat airmata harus menetes. Menetes bukan karena kesedihan murahan, yang datang dari sentuhan emosional belaka. Melainkan menetes kerena kesedihan yang memancar dari gelora iman. Menetes karena takut bila setelah Ramadhan suasana keimanan itu melemah kembali tergerogoti dosa-dosa. Takut kalau lidah kita ini berat kembali bertasbih dan membaca Al Qur’an. Takut kalau malam-malam kita kembali diwarnai tawa dan hiburan yang melalaikan. Takut kalau hati ini kembali keras dan sulit menerima sentuhan ayat-ayat Al Qur’an. Karena itu kita berdoa, semoga kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun yang akan datang.

Tapi apapun, tanggal 1 Syawal telah datang. Kita harus menerima kenyataan. Hari Raya adalah hari kegembiraan bagi setiap yang beriman. Gembira karena telah berhasil melepaskan dosa-dosa selama Ramadhan. Gembira karena telah menang terhadap setan dan hawa nafsu. Karena itu kegembiraan ini jangan disambut dengan gelora nafsu belaka. Ingat bahwa setan seringkali masuk melalui nafsu makan. Karena itu, bila nafsu makan dibuka, setan selalu menang menguasai manusia. Oleh sebab itu, begitu Ramadhan pergi, pemandangan durjana seringkali begitu mudah bermunculan. Allah swt. dalam surah An Nashr mengingatkan, bahwa kemenangan tidak pantas disambut dengan tawa dan nafsu. Kemenangan harus disambut dengan tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar. Benar kita harus menyebut kemenagan fitri ini dengan tasbih tahmid, tahlil dan istighfar. Dengarkan Allah berfirman: fasabbih bihamdika rabbika wastaggfir, innahuua kaana tawwabaa.

Oleh karena itu, 1 Syawal bukan hari pembebasan sebebas-bebasnya. Melainkan hari pertama kita mulai terjun ke medan pertarungan melawan hawa nafsu dan setan, seteleh sebulan penuh kita berbekal iman dan kekuatan ruhani. Karena itu kita harus menang. Kita harus kendalikan nafsu itu ke arah yang positif, bukan malah dikendalikan nafsu ke arah yang buruk. Kita harus bergegas dalam kebaikan-kebaikan seperti kita dalam suasana Ramadhan. Bila kita kalah berarti perbekalan kita selama Ramadhan tidak maksimal. Tidak sungguh - sungguh. Tidak sedikit dari saudara-saudara kita seiman, yang langsung KO justru pada tanggal 1 Syawal. Artinya, begitu mereka masuk bulan Syawal seketika itu mereka terperosok dalam gelimang dosa.

Nabi saw. tidak ingin kita kalah lagi. Itulah rahasia mengapa kita disunnahkan menambah puasa lagi minimal 6 hari di antara bulan Syawal. Nabi bersabda: bahwa siapa yang menambah puasa 6 hari di bulan Syawal, ia akan mendapatkan pahala puasa setahun, seperti pahala puasa yang didapat umat-umat terdahulu. Mengapa puasa Syawal? Ini suatau isyarat bahwa kita harus terus mempertahnkan diri seperti dalam suasana Ramadhan. Suasana di mana kita tetap dekat kepada Allah swt. Sebab seorang yang menahan nafsunya, tidak akan didekati setan. Bila setan menjauh maka malaikat mendekatinya. Bila malaikat mendekatinya otomatis ia akan semakin dekat kepada Allah. Ingat bahwa seorang yang dekat kepada Allah, ia akan mendapat keutamaan yang luar biasa: tidak saja doa-nya mustajab, melainkan lebih dari itu ia akan dijauhkan dari rasa sedih dan galau. Allah befirman: “alaa inna awliyaa Allahi laa khawfun ‘alaihim walaa hum yahazanuun (ketahuilah bahwa orang-orang yang dekat kepada Allah mereka tidak akan mendapatkan rasa takut atau kekhawatiran dan tidak akan pernah dirundung kesedihan).”

Terakhir, pada 1 Syawal kali ini marilah kita sama-sama membuka hati, buang jauh segala penyakit dengki dan hasud di hati, bersihkan jiwa kita dari berbagai beban penyakit, sayangi diri kita dengan meningkatkan iman bukan dengan memanjakan diri dalam dosa-dosa. Mari kira saling mengucapakan: Selamat hari raya, taqabbalahhu minnaa waminkum shaalihal a’maali, wa kullu ‘aamin wa antum bikhairin (semoga Allah menerima amal-amal baik kita, dan semoga dalam semua hari-hari sepanjang tahun kita selalu dalam kebaikan). Amin. Wallahu a’lam bishshowab.

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Model pembelajaran yang tertua adalah model pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka oleh seseorang dengan pengetahuan tertentu kepada orang lain atau sekelompok orang. Model pembelajaran yang demikian ini masih tetap berlangsung dan dapat dijumpai hingga kini. Misalnya: di dunia persilatan atau juga di lingkungan pendidikan agama di mana seorang guru mendidik para peserta didiknya secara langsung bertatap muka. Dalam hal ini, seorang guru dapat saja membelajarkan para peserta didiknya dengan cara menyampaikan pengetahuan secara verbal terlebih dahulu dan kemudian membimbing para peserta didik melakukan praktek. Atau, seorang guru membelajarkan para peserta didiknya secara langsung dalam bentuk praktek. Pengetahuan teoritis dalam bentuk penjelasan diberikan selama atau setelah praktek. Dalam model pembelajaran yang demikian ini, guru merupakan sumber belajar utama dan satu-satunya bagi para peserta didik. Keberadaan guru sangat menentukan bagi kelangsungan kegiatan pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk membelajarkan peserta didiknya. Dalam kaitan ini, ada beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan.

Salah satu model pembelajaran adalah guru tetap berperan sebagai sumber belajar utama tetapi masih ada peran lain yang dapat didelegasikan guru pada media pembelajaran. Hal ini berarti, ada pembagian peran antara guru dan media pembelajaran. Sejauh mana pembagian peran antara guru dan media pembelajaran dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di kelas sangatlah ditentukan oleh guru. Dimungkinkan saja terjadi bahwa peran media pembelajaran itu sangat kecil, yaitu hanya sebagai pelengkap atau bahkan hanya sebagai “tempelan” di mana media baru digunakan pada saat guru membutuhkannya atau berhalangan hadir mengajar di kelas. Dalam kaitan ini, tidak ada perencanaan tentang pemanfaatan media pembelajaran.

Di sisi lain, media pembelajaran justru sangat berperan atau memainkan peranan yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja dalam kegiatan pembelajaran. Alternatif lainnya adalah adanya pembagian peran yang seimbang antara guru dan media pembelajaran. Dalam keadaan yang demikian ini, pemanfaatan media pembelajaran benar-benar dilakukan secara terencana.

Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini disajikan beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan.

1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum

Sewaktu akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Karena salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah bahwa tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.

Sebagai contoh misalnya, pelajaran bahasa Inggris. Untuk kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (listening skill), media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of speech untuk menuturkan kata atau kalimat (pronunciation), maka media video akan lebih tepat digunakan.

Contoh lain untuk pelajaran Biologi. Untuk mengajarkan bagaimana terjadinya proses peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia, maka media video dinilai lebih tepat untuk menyajikannya. Dengan menggunakan teknik animasi, maka media video dapat memperlihatkan atau memvisualisasikan proses yang tidak dapat dilihat dengan mata materi pelajaran yang berkaitan dengan proses. Melalui visualisasi yang disajikan media video, maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran tentang proses peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia. Demikian juga halnya dalam menjelaskan profil kehidupan binatang buas, maka media video merupakan jenis media yang lebih tepat untuk menyajikannya.

2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan

Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Namun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di pasaran. Seandaianya tersedia di pasaran, apakah tidak lebih cepat, mudah dan juga murah kalau langsung membelinya daripada mengkontrakkan pembuatannya?

Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut masih mempunyai waktu memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah fasilitas pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah? Kalau belum, berapa biaya pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.

3. Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran

Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga didukung oleh Local Area Network (LAN).

Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti misalnya: media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat. Selain itu, sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian/keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau transparansi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media sederhana.

4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran

Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajaran yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajarannya (program), sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru tidak ada atau belum tahu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan pemanfaatan media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu, media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.

Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok danmembantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.

5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran

Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau, dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga terampil untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan medianya.

Oleh : Sudirman Siahaan (e-dukasi.net)

WASPADAI KANKER MULUT RAHIM

Bagi wanita yang pernah melakukan hubungan seksual, mungkin Anda perlu waspada dengan penyakit kanker mulut rahim. Sebagai wanita tentu tidak mengharapkan ini terjadi, apalagi pasangan Anda. Karena bukan hanya Anda yang menderita, pasangan Andapun akan mengalami imbasnya. Bahkan penyakit ini salah satu penyebab tingginya kematian wanita di Indonesia.Kenapa hanya wanita yang aktif melakukan hubungan seksual yang perlu waspada? Menurut dr. Herman Trisdiantono, SpOG, MARS, kanker mulut rahim disebabkan karena adanya kontak seksual dengan pasangannya. Dalam hubungan tersebut kemungkinan perempuan terpapar Human Papilloma Virus (HPV) yang menular saat berhubungan seks yang merusak sel di sekitar mulut rahim.

Sementara bagi wanita yang belum melakukan hubungan seks, bagian vaginanya masih banyak lapisan yang melindungi, seperti selaput darah dan juga mukosa atau cairan yang melindungi vagina dari bakteri yang ada di sekitarnya.

Herman menjelaskan, kanker mulut rahim adalah jenis kanker yang biasanya tumbuh lambat pada mulut rahim, yaitu bagian yang menyambungkan antara rahim dan vagina. Kanker ini sifatnya tidak diturunkan melainkan dipengaruhi oleh aktivitas seksual. ?Wanita yang sering melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan, atau pasangannya, risikonya lebih tinggi terkena kangker mulut rahim,? ingat Herman.

Demikian juga bagi wanita yang berhubungan seks pertama kali diusia muda, ditambah memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas ini memudahkan terjangkit HPV, dan menyebabkan sel-sel dan jaringan di mulut rahim tumbuh tidak normal, akhirnya berkembanglah kanker mulut rahim.

Dokter spesialis kandungan yang bertugas di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) ini menjelaskan, kangker jenis ini dapat dicegah penyebarannya jika penanganan yang dilakukan cepat. Dan terapi yang dilakukan bisa saja berhasil. ?Kebanyakan wanita baru menyadari ketika kanker telah menyebar, atau stadium dua ke atas, sehingga terapi yang dilakukan kemungkinan pulihnya semakin kecil,??ucapnya.

Keterlambatan itu bisa dimaklumi, karena pada kondisi pra kanker, umumnya tidak ada gejala dan tidak ada rasa nyeri. Sehingga seringkali wanita mengeluhkan rasa sakit ketika kanker telah stadium lanjut. ?Itulah kenapa kami menyarankan bagi wanita yang aktif melakukan hubungan seks supaya pada waktu yang telah ditentukan melakukan pemeriksaan Pap Smear. Agar bila ada kelainan sel pada kanker mulut rahim bisa dideteksi,??papar Herman.

Pada tahapan tertentu, jika belum ada rasa nyeri, beberapa gejala yang ada bisa dicurigai sebagai tanda-tanda kanker mulut rahim seperti keputihan berlebihan, bau busuk dan tidak sembuh-sembuh. Terjadi pendarahan tidak normal. Meningkatnya pendarahan selama menstruasi. Terjadinya siklus di luar menstruasi dan setelah hubungan seks. Nyeri selama berhubungan seks, kesulitan atau nyeri saat kencing, terasa nyeri di daerah sekitar panggul, perdarahan pada masa pra atau setelah menopause.


Sumber : Koran Harian FAJAR

WASPADAI AKIBAT KOMPLIKASI ASAM URAT

GOUT atau sakit asam urat adalah serangan radang persendian yang berulang, yang disebabkan penimbunan kristal asam urat di dalam persendian.Bila ada sendi yang terasa nyeri, bengkak dan panas, unilateral dan sendi yang terkena hanya sendi tertentu, dan sangat nyeri bila tersentuh, maka kemungkinan kena radang sendi karena gangguan asam urat.

Menurut Prof Dr dr Asaad Maidin,MSc, SpMK, gejala ini merupakan sebuah tanda peringatan, bahwa tubuh mengalami kelainan fungsi metabolisme yang perlu segera mendapatkan perhatian untuk diperbaiki, atau minimal mencegah agar tidak berkembang menjadi lebih parah.

Penyakit ini bisa akibat produksi asam urat memang meningkat, atau proses pembuangannya melalui ginjal menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Sakit asam urat sering dikelirukan dengan encok dan reumatik, yang dikenal sebagai penyakit gangguan tulang dan sendi pada umumnya.

Yang membedakan gout dari penyakit artritis lainnya adalah penyebabnya. Karena itu gout lebih tepat diterjemahkan sebagai penyakit ”asam urat”, sedangkan padanan ”encok” lebih tepat untuk osteoartritis, radang sendi karena kerapuhan tulang. Penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi bentuk gout primer yang umum terjadi (90 persen kasus).

"Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, tapi diperkirakan akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh, tapi yang pasti ada hubungannya dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus. Umumnya dialami laki-laki berusia lebih dari 30 tahun," terang dosen Fakultas Kedokteran Unhas ini.

Sedangkan gout sekunder (10 persen kasus) dialami oleh umumnya wanita setelah menopause. Penyebabnya karena gangguan hormon.

Sasaran utama asam urat adalah ujung jari, ibu jari, sendi lutut dan pergelangan kaki, retina mata (pengendapan asam urat menyebabkan gangguan penglihatan). Ginjal (dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal).

Bila terjadi gangguan pada ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal, Jantung (kristal asam urat dapat pula mengendap di jantung dengan akibat gangguan fungsi jantung).

Asam urat sendiri adalah sisa hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat.

"Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada kondisi pH atau keasaman basa di atas tujuh. Karena itu, serangan radang persendian yang berulang terjadi bila produksinya berlebihan," terang Asaad.

Bisa juga lanjutnya, karena terjadi gangguan pada proses pembuangan asam urat akibat kondisi ginjal yang kurang baik, atau karena peningkatan kadar asam urat didalam darah sudah berlebihan yang disebut sebagai hiperurisemia (hyperuricemia). Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah 7 mg/ml.

Dijelaskan bahwa kelebihan asam urat di dalam darah, bila melebihi 7 mg/dl, menyebabkan asam urat mengendap di sendi atau kulit dengan gejala gout. Bila kondisi tersebut dibiarkan dapat terjadi komplikasi pada ginjal dan jantung.

Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sebuah sendi pada saat tengah malam, biasanya pada ibu jari kaki. dan rasanya berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuki jarum.

Persendian yang terserang tampak meradang, merah, terasa panas dan lunak dan sangat nyeri. jumlah sendi yang meradang kurang dari empat (oligoartritis), dan serangannya di satu sisi (unilateral).

Diuraikan, gejala lain yang mungkin terjadi berupa demam, dengan suhu tubuh 38,3’C atau lebih, tidak menurun selama tiga hari, walaupun telah dilakukan perawatan.

Serangan artritis akut biasanya akan berhenti secara menyeluruh setelah asam urat hilang dari sendi. Bagaimana terjadinya radang itu? Pada sebagian orang yang berisiko, asam urat dalam kadar tinggi di dalam darah akan mengendap di sendi sebagai kristal berbentuk jarum.

Kristal itu dianggap sebagai benda asing tubuh, sehingga sistem imunitas melepaskan IgG yang memanggil pasukan sel darah putih untuk menumpas ”pengganggu” tersebut.

Akibatnya terjadilah penggumpalan pada kristal yang merupakan bengkak yang mengganjal atau mencederai sendi. Hal inilah yang menyebabkan rasa nyeri. Serangan asam urat umumnya terasa secara tiba-tiba (acute attack) tanpa disertai dengan gejala sebelumnya.

Terdapat empat tahap gout: Asymptomatic (tanpa gejala); Pada tahap ini kelebihan asam urat tidak membutuhkan pengobatan, tapi penderitanya harus sadar diri untuk menurunkan kelebihan tersebut dengan melakukan perubahan pola makan atau gaya hidup.

Akut; Pada tahap ini gejalanya muncul tiba-tiba dan biasanya menyerang satu atau beberapa persendian secara unilateral. Interkritikal; Tahap dimana penderita asam urat mengalami serangan berulang yang tidak menentu. Kronis; Tahap dimana massa kristal asam urat (tophi) menumpuk di berbagai lokasi jaringan lunak tubuh penderitanya.


Sumber : Koran Harian FAJAR


PENGOBATAN UNTUK KANKAER LAMBUNG

TUKAK lambung atau yang sering disebut sakit maag oleh masyarakat awam, salah satu penyebabnya adalah infeksi kuman helikobakter pilori.Separuh dari orang yang terinfeksi kuman ini, dapat mengakibatkan terjadinya kanker lambung. Walau banyak orang yang terinfeksi kuman ini, tidak mengalami keluhan apapun, tapi kuman ini dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung dan kanker lambung.

Kuman H Pilori ini paling sering ditemukan dalam lambung, pada lapisan luar mukosa lambung, jarang pada lapisan yang lebih dalam.

Para peneliti mencoba mencari penyebabnya, mengapa kuman ini jarang dapat hidup di lapisan dalam. Ternyata suatu bahan kimia, yang disebut Alfa 1,4-N-Asetilgluseamin ditemukan di lapisan dalam mukosa lambung, tapi tidak di lapisan luarnya.

Kuman H Pilori yang terkena bahan kimia ini akan menjadi kehilangan bentuknya, menjadi tidak bergerak lagi, dan akhirnya mati. Efek yang ditimbulkannya ini, serupa dengan efek antibiotika, yang dapat melawan dan menghancurkan dinding sel kuman.

Peneliti juga menemukan bahwa jenis kolesterol tertentu, yang disebut Kolesteril-Alfa-D-Glukopiranosid, membantu kuman H Pilori untuk berkembang. Kedua penemuan ini akan membantu para peneliti merancang obat, yang dapat digunakan untuk mengobati tukak lambung dan mencegah kanker lambung yang disebabkan oleh kuman H Pilori ini. (isc)

Sumber : Koran Harian FAJAR

MAKANAN SIAP SAJI PICU DIABETES

Diposting dari : Fajar Online

Penyakit diabetes mellitus (DM) kini menjadi salah satu penyakit mematikan yang prevalensinya cukup pesat di Indonesia.Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Depkes, Yusharmen menyatakan, menurut perkiraan WHO, penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada 2030.

”Tingginya angka kesakitan tersebut menjadikan Indonesia menduduki ranking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China,” ujarnya mengutip data dari Diabetes Care 2004.

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) memberi gambaran terjadinya peningkatan prevalensi DM dari 2001 sebesar 7,5 persen menjadi 10,4 persen pada 2004. Sementara itu, hasil survei BPS 2003 menyatakan bahwa prevalensi DM mencapai 14,7 persen di perkotaan dan 7,2 persen di pedesaan.

Menurut Yusharmen, peningkatan prevalensi diabetes itu seiring dengan peningkatan faktor risikonya, yaitu obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, tinggi lemak, merokok, hiperkolesterol (kolesterol dalam darah tinggi), hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Yusharmen lantas menerangkan prevalensi faktor risiko DM pada 2001–2004. Yakni, obesitas meningkat dari 12,7 persen menjadi 18,3 persen. Hiperglikemia dari 7,9 persen menjadi 11,3 persen dan hiperkolesterol dari 6,5 persen menjadi 12,9 persen.

Berdasar survei sosial ekonomi nasional (susenas) 2000, prevalensi merokok di Indonesia juga meningkat dari 31,8 persen menjadi 32 persen pada 2003 dan 35 persen pada 2004.

Meningkatnya tren penyakit terkait lifestyle (gaya hidup) itu, tukas juru bicara Depkes, Lily Sulistiyowati, karena banyaknya masyarakat mengonsumsi makanan yang dijual di pasar siap saji dan praktis. Padahal menyantap makanan siap saji itu, lanjut Lily, tidak menyehatkan.

” Apalagi ditambah kebiasan-kebiasaan buruk yang banyak dilakukan masyarakat, seperti merokok dan minum minuman beralkohol,” ujarnya. Lily mengatakan, pemerintah melalui berbagai promosi kesehatan dengan berbagai media informasi yang ada, sudah menyampaikan pesan agar masyarakat mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta berperilaku hidup bersih dan sehat. ”Di antaranya, menghindari rokok dan melakukan olahraga secara teratur,” katanya.

Penyakit-penyakit itu, antara lain, disebabkan gaya hidup yang salah, seperti mengonsumsi makanan berlemak tinggi dan tidak diikuti olahraga yang cukup.

Bisnis kuliner yang telah menjelma menjadi salah satu industri di kawasan perkotaan juga menawarkan berbagai makanan yang lezat di lidah. Namun, bila dikonsumsi tanpa pertimbangan-pertimbangan kesehatan, hal itu bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit.

MISTERI STIMULUS OBAMA, Dari Mana Uangnya?

Diposting dari : eramuslim.com

Pekan lalu, Barack Obama bersama Blue Dog Coalition, mengajukan anggaran stimulus pemulihan ekonomi negaranya sebesar $819 milyar. Jumlah yang fantastis, dan menunjukan bagaimana sebenarnya hancurnya perekonomian di negara kongsi terbesar Israel itu. Pekan ini di Davos, Swiss, Forum Ekonomi Dunia bertanya-tanya, dari mana dana itu didapat?

Yang paling ketar-ketir kebanyakan negara-negara Eropa. Bagaimana tidak, selama ini negara-negara seperti Spanyol, Yunani dan Inggris lah yang biasanya diutangi oleh AS.

Persoalan stimulus AS ternyata lebih banyak didiskusikan di Davos, bukannya di Washington. Ini berarti negara-negara peserta Forum Ekonomi Dunia sangat ketakutan akan rencana besar AS ini. Bayangkan saja, dalam jangka hanya dua tahun, maka AS akan mengeruk dana stimulus sampai $1 trilyun. Menurut banyak pengamat ekonomi dunia, kondisi ini akan semakin membuat perekonomian negara-negara lain menjadi terpengaruh. Misalnya saja, nilai poundsterling Inggris akan jatuh di bawah dollar, sesuatu yang tak pernah terjadi selama 23 tahun belakangan ini.

Selain itu, ternyata dalam forum ini, AS juga menekan negara-negara yang hadir agar menyetujui pinjaman kelak. Niall Ferguson, seorang sejarawan di Universitas Harvard mengatakan, "Hanya ada dua cara bagi AS dalam hal ini, mencetak uang lagi atau meminjam talangan dana." Tapi, Ferguson menambahkan, dalam situasi resesi seperti ini hampir tidak mungkin melakukan peminjaman luar negeri. Sedangkan mencetak uang lagi juga akan semakin memperkeruh perekonomian AS.

"Ini sebuah krisis keuangan besar bagi AS. Sebanyak 355% produk AS mengalami kehancuran. Tak akan bisa diselesaikan dengan utang luar negeri."

Jadi, untuk mendapatkannya, mau pakai cara apa, Obama?

AMERIKA BUKAN MUSUH MUSLIM

Diposting dari : eramuslim.com

10 hari setelah pelantikannya Obama menyediakan wawancara dengan salah satu TV Arab. Obama memilih Arabiya, pada Senin (27//1).

Dalam wawancaranya itu, Obama mengatakan bahwa Amerika bukan musuh Muslim. Dalam waktu dekat ini, ia juga akan berkunjung ke negara-negara berpenduduk Muslim yang besar. Ia juga menyinggung bahwa ia pernah tinggal di Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar. Ia menambahkan, perjalanannya ke negara-negara berpenduduk Muslim meyakinkan dirinya soal berbagai harapan yang sama. "Tugas saya untuk dunia Muslim adalah mengkomunikasikan bahwa orang-orang Amerika bukanlah musuh Muslim.

"Kadangkala kami salah. Karena kami sendiri tidak sempurna," kata Obama. Selama kampanye tahun lalu, Obama mengatakan akan menyempurnakan hubungan AS dengan dunia Muslim. Maka, perjalanannya ke negara-negara tersebut merupakan upaya mengirimkan pesan dimaksud. "Kami akan mengikuti berbagai komitmen untuk mencapai kerja yang efektif, mendengarkan sebaik berbicara dengan dunia Muslim," ujarnya.

Banyak yang meragukan sikap Obama terhadap Muslim ini. Pasalnya, melihat dari susunan staf dan menteri yang dipililh Obama pun mengundang banyak tanda tanya, dan sebagian sangat pro-Israel, seperti Kepala Staf Gedung Putih, Rham Israeli Emannuel. Belum lagi kebijakan stimulusnya yang menguntungkan para korporasi Yahudi, dan Obama mengizinkan CIA untuk melakukan Operasi Penculikan.

GOLKAR BIKIN BLOK


Diposting dari INILAH.COM

Masyarakat membutuhkan munculnya kekuatan politik alternatif untuk mencairkan dominasi SBY danMegawati di Pilpres 2009. Partai Golkar diusulkan mengambil inisiatif sebagai penggerak sekaligus penghimpun kekuatan politik itu. Beranikah Golkar bermanuver?

Pihak 'Beringin' sendiri tidak menampik ide tersebut. Sejauh ini, ide tersebut memang masuk dalam opsi politik yang disiapkan Golkar. "Sampai hari ini Golkar tidak menutup diri dari segala kemungkinan apapun di 2009, termasuk menjadi motor penggerak koalisi yang benar-benar diinginkan rakyat," ujar Wasekjen Partai Golkar Rully Chaerul Azwar.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan tiga opsi politik dalam menghadapi pilpres mendatang. Selain blok alternatif, Golkar juga mengantongi pilihan kembali duet SBY-JK serta ide koalisi dengan PDIP.

"Tapi semua itu perlu dibicarakan lebih lanjut dan kemungkinan akan dibahas pada Rapat Konsultasi Nasional bulan Februari ini," katanya.

Kesediaan Golkar ini pun disambut baik sejumlah parpol. PPP, misalnya, menilai memang sudah seharusnya Golkar memotori koalisi alternatif. Bahkan, sejatinya pertautan itu tidak perlu menunggu hasil pemilu legislatif.

"Paling tidak memberikan masyarakat beberapa opsi terkait penentuan capres," ujar Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saefuddin.

Respon senada juga diberikan PKS. Parpol bernomor urut delapan ini juga mendukung Golkar mempelopori terbentuknya koalisi tersebut. "Kalau untuk parpol papan tengah dan bawah, dari beragam survei menunjukkan suaranya cenderung mengalami penurunan. Jadi poros alternatif peluangnya akan lebih besar bila dimotori Golkar," ujar Ketua DPP PKS, Mahfudz Siddiq.

Menurutnya, sikap gamang Golkar mau tidak mau akan mempengaruhi sikap politik partai menengah dan kecil. Alhasil, parpol lain akan ikut ragu dalam mengusung capres di luar stok yang ada, SBY dan Megawati. "Kalau PKS melihatnya, blok A harus muncul karena tradisi pemilu Indonesia sangat jarang memunculkan hanya dua calon. Masyarakat juga membutuhkan dimunculkannya calon alternatif," jelas Mahfudz.

Partai Gerindra pun juga tidak mau kalah. Parpol besutan Prabowo Subianto ini juga kepincut menjadi motor blok A. "Yang harus dipikirkan adalah baik blok M dan Blok S itu kan pemimpin bekas, jadi memang harus dipikirkan adanya altenatif," jawab Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

"Terlepas dari nanti siapa yang akan dimunculkan, selama ini kita sudah menjalin komunikasi baik dengan seluruh parpol terkait dengan hal itu (alternatif)," tukas Muzani.

Tetapi tidak semua pihak menganggap ide Blok A cemerlang. PKB misalnya malah ingin ikut latah membuat blok lain, blok pembaruan. Sebab, pertarungan politik yang ada saat ini lebih dikarenakan faktor usia, tua dan muda. "Pemimpin-pemimpin yang ada sekarang itu kan generasi tua. Pertanyaannya apakah akan terus memimpin atau akan muncul generasi baru?" ucap Wasekjen DPP PKB, Helmy Faizal Zaini.

Karena itu, blok Pembaharuan ala PKB ini dijanjikan memberikan harapan baru. Blok tersebut dimungkinkan terbentuk dengan melihat hasil pemilihan legislatif nanti. PKB juga sedang merancang langkah-langkah yang akan diambil. "PKB ingin ada harapan baru. Karenanya PKB membentuk blok baru dengan nama Blok Pembaharuan," imbuhnya.

Sementara, kubu Megawati (Blok M) mengaku sudah memprediksi koalisi yang akan dibangun Golkar. Namun, tetap saja dianggap bukan merupakan koalisi alternatif. "Dari awal ini bukan alternatif, karena mereka-mereka yang ditinggalkan SBY itu pasti akan mengarah menggabungkan diri ke kubu Megawati," tandas fungsionaris PDIP, Effendy Simbolon.

Partner Golkar, Partai Demokrat mengakui bila langkah tersebut diambil Beringin, maka penopang SBY ini akan lumayan kalang kabut. Alasannya, Golkar sudah banyak meringankan langkah SBY. "Terus terang, jika Golkar mengajukan capres sendiri, atau membangun koalisi sendiri, PD harus bekerja lebih keras untuk mengusung dan memenangkan SBY. Kalau Golkar ikut dalam koalisi, kami tentu lebih ringan," beber Ketua DPP PD, Anas Urbaningrum.

Pengamat politik dari UI, Arbi Sanit, menyebutkan kepastian Blok A ini sepenuhnya dipegang oleh Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla. Apalagi, sudah ada komitmen SBY dan JK akan kembali melanjutkan kerja sama. "Blok Alternatif ini tergantung oleh Jusuf Kalla. Jika Partai Golkar ingin menjadi motor penggerak dari blok ini, JK harus mengakhiri kerjasamanya dengan SBY, jika memang Jusuf Kalla berniat maju untuk menjadi capres," lanjut Arbi.

Surveyor, M Qodari menambahkan dengan kekuatan yang ada, Golkar diprediksi mampu untuk menandingi blok Megawati maupun SBY. Selain memiliki kapasitas sebagai partai besar, Golkar juga memiliki banyak tokoh yang berpotensi ditempatkan dalam kancah politik nasional. "Peran ini sulit diambil PPP, karena pasti PAN ogah bergabung. Sedangkan PKS apalagi. Jadi hanya Golkar yang diunggulkan. Yang membangun itu harus Golkar," tutur Qodari.

Kunci politik kini dipegang JK. Apakah memilih SBY atau Megawati atau membangun Blok A ini?[L4]

TIGA PONDASI UMMAT

Oleh : Dr. Attabiq Luthfi, MA


Diposting dari dakwatuna.com

“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat ihsan, serta memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (An-Nahl: 90).

Ayat ini merupakan diantara sekian ayat yang terbilang paling akrab di telinga kaum muslimin karena biasa dijadikan ayat penutup yang dibaca oleh khatib sebelum mengakhiri khutbah jum’at atau khutbah hari raya. Secara cermat ditemukan bahwa redaksi ayat ini bersifat umum, karena perintah Allah dalam ayat ini tidak ditujukan kepada sasaran tertentu, misalnya “Ya’murukum” (memerintah kalian) seperti dalam ayat-ayat yang lain, tetapi cukup dengan kata “Ya’muru” (memerintah). Sehingga ayat ini harus dipahami sebagai ayat universal yang mengikat seluruh hamba Allah tanpa ada beban fanatisme golongan, ideologi, suku bangsa dan sebagainya. Karena secara fithrah memang manusia dilahirkan membawa prinsip-prinsip kebaikan yang diperintahkan dalam ayat ini dan membenci perilaku keburukan yang dicegah dalam ayat ini. Bahkan dengan tegas -karena melihat kandungan yang terangkum di dalam ayat ini- Abdullah bin Mas’ud ra sampai menyimpulkan bahwa ayat ini adalah ayat yang paling komprehensif (yang paling luas cakupannya) di dalam Al-Qur’an tentang kebaikan-kebaikan yang diperintahkan dan keburukan-keburukan yang harus dicegah.

Bagi Utsman bin Madh’un, ayat ini memiliki keistimewaan dan kesan tersendiri. Pada mulanya, ia memeluk Islam hanya karena malu dengan Rasulullah saw. Namun ketika ia berada di sisi Rasulullah saw dan ikut menyaksikan peristiwa saat ayat ini turun, ia merasakan satu kekuatan iman yang menembus ke dalam hatinya. Ia mulai yakin akan keagungan prinsip-prinsip hidup dan kehidupan yang akan ditegakkan oleh Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad mengenai sebab turun ayat ini, bahwa Abdullah bin Abbas menceritakan, “Ketika Rasulullah saw sedang duduk di halaman rumahnya, tiba-tiba Utsman bin Madh’un melintas di depan. Maka Rasulullah memanggilnya dan mengajaknya duduk bersama. Namun ketika sedang berlangsung pembicaraan diantara keduanya, tiba-tiba Rasulullah menengadahkan pandangannya ke langit beberapa saat, kemudian menundukkan kepalanya dan bergeser dari tempat duduknya ke sebelah kanan. Beliau menganggukkan kepala seakan-akan mengiyakan apa yang disampaikan kepadanya. Selang beberapa saat, beliau kembali mengangkat pandangannya ke langit seperti yang terjadi pada kali pertama, lantas beliau kembali ke tempat duduknya di samping Utsman bin Madh’un. Maka melihat kejadian yang tidak biasa tersebut, Utsman bertanya kepada Rasulullah saw, “Hai Muhammad, kenapa aku melihat engkau tadi mengangkat pandanganmu ke langit dan mengangguk-anggukan kepala seakan-akan mengiayakan sesuatu dan engkau bergeser menjauh dariku?”. Rasulullah balik bertanya, “Apakah engkau tadi memperhatikan apa yang terjadi?”. Utsman menjawab singkat, “Ya”. Rasulullah berkata, “Telah datang kepadaku tadi seorang Rasul Allah”. Dengan nada terkejut Utsman bertanya, “Seorang Rasul Allah?”. Rasulullah menjawab, “Benar”. Utsman bertanya lagi, “Apakah yang ia sampaikan kepadamu?”. Rasulullah menjelaskan, “Ia datang membawa wahyu kepadaku” Lantas Rasulullah membacakan surah An-Nahl ayat 90″.

Dalam riwayat Al-Qurthubi, setelah kejadian ini, dengan modal keyakinan yang mendalam Utsman bin Madh’un lantas membacakan ayat ini kepada Al-Walid bin Al-Mughirah, seorang yang sangat dikenal piawai dalam dalam bidang sastra di kalangan orang-orang Arab pada masa itu. Demi mendengar ayat tersebut dibacakan kepadanya, spontan keluar dari lisannya pernyataan yang memeranjatkan semua orang, termasuk para pemuka Quraisy yang memang menaruh dendam kepada Rasulullah, “Demi Allah, sungguh Al-Qur’an ini memiliki kelezatan dan keindahan. Di atasnya berbuah dan di bawahnya berakar, dan ini bukanlah kata-kata manusia”. Bahkan diriwayatkan bahwa Al-Walid meminta Utsman untuk mengulangi bacaan ayat ini.

Berdasarkan komprehensifitas kandungan ayat ini, terdapat tiga prinsip yang terangkum di dalamnya yang ditawarkan oleh Al-Qur’an agar dijadikan landasan dalam upaya membangun umat dan menata sebuah masyarakat, yaitu prinsip keadilan, prinsip ihsan dan prinsip takaful yang dicontohkan dalam skala mikro dengan memberi bantuan kepada kaum kerabat. Ketiga sendi ini merupakan landasan aplikatif untuk membendung dan mengantisipasi gerak Al-Fahsya’ yaitu segala perbuatan yang didasarkan pada pemenuhan hawa nafsu, seperti zina, minuman yang memabukkan dan sebagainya. Al-Munkar, yaitu perbuatan buruk yang bertentangan dengan akal sehat, seperti mencuri, merampok dan tindakan aniaya lainnya. Al-Baghyu, yaitu tindakan yang mengarah kepada permusuhan, seperti kezaliman, tindakan sewenang-wenang dan sebagainya. Ketiga kekuatan perusak ini merupakan penyakit masyarakat yang akan senantiasa merongrong keutuhan dan eksistensi umat. Karenanya, sebuah masyarakat tidak mungkin bisa tegak di atas dasar kekejian, kemungkaran dan permusuhan. Demikian juga, sebuah masyarakat yang telah tersebar di tengah-tengahnya perbuatan keji dengan segala warna dan kemasannya, kemungkaran dengan segala daya tariknya dan permusuhan dengan segala bentuknya tidak akan mungkin bangkit dari keterpurukan dan senantiasa berada dalam kesengsaraan.

Ibnu Katsir mengomentari bahwa dalam ayat ini Allah memerintahkan semua hamba-hambaNya agar menjunjung tinggi nilai keadilan dan keseimbangan dalam semua urusan dan selanjutnya menganjurkan bersikap ihsan dalam setiap perbuatan. Maka ayat ini merupakan dalil akan perintah berlaku adil dan anjuran untuk bersikap ihsan. Sedangkan hubungan yang ketara antara adil dan ihsan adalah bahwa keadilan merupakan sebuah kewajiban syariat, sedangkan ihsan merupakan sikap yang lebih di atas sikap adil. Karenanya berusaha mencapai derajat ihsan dalam semua perbuatan merupakan satu hal yang sangat dianjurkan.

Berbeda dengan Syekh Abu Hamid Al-Ghozali. Ia menuturkan pandangannya tentang konsep adil dan ihsan sebagai sebuah perintah yang harus dilaksanakan secara bersamaan. Ia menyatakan bahwa melalui ayat ini, Allah memerintahkan hambaNya agar bersikap adil dan ihsan secara bersamaan. Karena sikap adil hanya akan membawa kepada keselamatan. Seperti halnya dalam aktifitas perniagaan, hanya mengembalikan modal. Sedangkan sikap ihsanlah yang akan memberikan kemenangan dan kebahagiaan. Yaitu keuntungan yang lebih dari modal dalam konteks perniagaan. Sehingga, sepatutnya seorang hamba Allah tidak cukup berpuas hati karena hanya mampu melaksanakan adil tanpa dibarengi dengan ihsan. Oleh karenanya, Allah menggandengkan kedua sikap ini dalam ayatNya. Bahkan, Allah justru banyak memuji sikap ihsan di dalam ayat-ayatNya. Diantaranya, “Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan ihsan”. (Al-Kahfi: 30). “Dan berbuat ihsanlah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat ihsan kepadamu”. (Al-Qashash: 77)

Dalam konteks ini, Sayid Qutb memaparkan pemahaman tafsirnya dengan pendekatan ijtima’i yang menjadi ciri khas tafsirnya, bahwa di ayat inilah Al-Qur’an datang dengan membawa mabadi’ (prinsip-prinsip) yang akan menguatkan simpul-simpul yang terjalin di dalam sebuah masyarakat yang akan menjadi penenang bagi setiap individu, umat dan bangsa. Allah mengawalinya dengan prinsip Al-Adl yang harus dijadikan penopang sebagai kaidah yang baku dalam pergaulan sehari-hari. Terlebih lagi, prinsip Al-Adl di dalam ayat ini digandengkan dengan Al-Ihsan untuk melembutkan ketajaman keadilan yang solid. Karena kata Ihsan lebih luas penunjukannya. Maka ihsan mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan dari hubungan seorang hamba dengan Rabbnya, hubungan dengan keluarganya, masyarakatnya dan dengan kemanusiaan dalam arti yang luas.

Menurut susunan kalimat dalam ayat ini, penyebutan “Ita’idzil Qurba” (memberi kepada kaum kerabat) setelah Al-Adl dan Al-Ihsan adalah untuk menunjukkan bentuk konkret salah satu dari perbuatan ihsan. Penyebutan khusus kalimat ini hanyalah dalam konteks ta’dzim (pengagungan) terhadap hubungan dengan kaum kerabat dan sebagai ta’kid (penegasan) terhadap konsep ihsan tersebut yang bisa dilakukan secara bertahap, dari wilayah yang paling dekat sampai ke wilayah yang jauh yang meliputi seluruh anggota masyarakat.

Betapa paksi keadilan, ihsan dan takaful dalam struktur bangunan masyarakat ini terasa semakin lenyap dan hilang dari kesehariannya, baik dalam skala pribadi, keluarga maupun masyarakat. Kalaupun ada, masih sangat terbatas dan sangat rapuh. Sedangkan tiga kekuatan penghancur yang tampil dalam kemasan kekejian, kemungkaran dan permusuhan justru semakin menunjukkan eksistensi kekuatannya di tengah umat yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan. Tiga kekuatan ini muncul serentak dalam beragam bentuk dan warnanya. Cukuplah ayat ini menjadi wejangan yang sangat berharga untuk mengembalikan izzatul Islam wal Muslimin. “Dia (Allah) memberi pengajaran kepadamu (dengan ayat ini) agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Allahu a’lam

GURU PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN

Pekerjaan mengajar di sekolah adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Sebagai kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan potensi anak yang sedang mengalami perkembangan, maka seorang guru harus benar-benar ahli dalam tugasnya. Dengan kata lain jiwa dan semangat seorang guru yang mempunyai keahlian dan mengutamakan untuk mengabdi kepada nilai-nilai kemanusiaan melalui pembelajaran di sekolah.

Profesionalisme berasal dari kata profesi. Manan (1989) berpendapat bahwa profesi adalah kedudukan atau jabatan yang memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan yang bersifat teoritis disertai praktek. Disini dapat dipahami bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan dan pelatihan dengan tujuan memberikan layanan dengan keahliannya kepada orang lain dengan imbalan atau gaji tertentu. Dengan penjelasan di atas, maka sangatlah jelas bahwa guru yang pekerjaannya mengajar merupakan profesi dalam bidang pendidikan.

Profesionalismme dalam bidang pendidikan merupakan seperangkat tugas dan fungsi dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian. Para guru yang professional memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau pelatihan di lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu.

Perubahan yang cepat berimplikasi pada nilai-nilai yang diyakini masyarakat.Hal ini merupakan tantangan para guru agar anak tidak kehilangan karakter bangsa. Peranan guru dalam menentukan nasib bangsa tidak bisa diabaikan karena guru merupakan ujung tombak bagi keberhasilan ujung tombak bagi keberhasilan pendidikan dan pengajaran di setiap sekolah. Konsekwensinya adalah keberhasilan program pendidikan mutlak diperlukan ketersediaan guru yang professional. Peranan guru-guru yang profesional sangant penting dalam menuntun proses pendidikan sehingga nilai-nilai baru tidak sampai mengikis nilai budaya bangsa sehingga benar-benar mantap sejak dari pendidikan dasar sebagai bekal hidup anak menghadapi perubahan zaman.

Jadi diperlukan pengembangan tingkat profesional guru-guru dalam menjawab tantangan pergeseran nilai dan kemajuan teknologi di bidang pendidikan. Maka diperlukan upaya mengarahkan pengembangan guru, sebuah pribadi yang mampu mengubah energi menjadi cahaya. Menurut Porter, dkk (1999), seorang guru yang memiliki kemampuan komunikasi, digabungkan dengan rancangan pengajaran yang efektif, akan memberikan pengalaman belajar dinamis bagi siswa.