WASPADAI KANKER MULUT RAHIM

Bagi wanita yang pernah melakukan hubungan seksual, mungkin Anda perlu waspada dengan penyakit kanker mulut rahim. Sebagai wanita tentu tidak mengharapkan ini terjadi, apalagi pasangan Anda. Karena bukan hanya Anda yang menderita, pasangan Andapun akan mengalami imbasnya. Bahkan penyakit ini salah satu penyebab tingginya kematian wanita di Indonesia.Kenapa hanya wanita yang aktif melakukan hubungan seksual yang perlu waspada? Menurut dr. Herman Trisdiantono, SpOG, MARS, kanker mulut rahim disebabkan karena adanya kontak seksual dengan pasangannya. Dalam hubungan tersebut kemungkinan perempuan terpapar Human Papilloma Virus (HPV) yang menular saat berhubungan seks yang merusak sel di sekitar mulut rahim.

Sementara bagi wanita yang belum melakukan hubungan seks, bagian vaginanya masih banyak lapisan yang melindungi, seperti selaput darah dan juga mukosa atau cairan yang melindungi vagina dari bakteri yang ada di sekitarnya.

Herman menjelaskan, kanker mulut rahim adalah jenis kanker yang biasanya tumbuh lambat pada mulut rahim, yaitu bagian yang menyambungkan antara rahim dan vagina. Kanker ini sifatnya tidak diturunkan melainkan dipengaruhi oleh aktivitas seksual. ?Wanita yang sering melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan, atau pasangannya, risikonya lebih tinggi terkena kangker mulut rahim,? ingat Herman.

Demikian juga bagi wanita yang berhubungan seks pertama kali diusia muda, ditambah memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas ini memudahkan terjangkit HPV, dan menyebabkan sel-sel dan jaringan di mulut rahim tumbuh tidak normal, akhirnya berkembanglah kanker mulut rahim.

Dokter spesialis kandungan yang bertugas di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) ini menjelaskan, kangker jenis ini dapat dicegah penyebarannya jika penanganan yang dilakukan cepat. Dan terapi yang dilakukan bisa saja berhasil. ?Kebanyakan wanita baru menyadari ketika kanker telah menyebar, atau stadium dua ke atas, sehingga terapi yang dilakukan kemungkinan pulihnya semakin kecil,??ucapnya.

Keterlambatan itu bisa dimaklumi, karena pada kondisi pra kanker, umumnya tidak ada gejala dan tidak ada rasa nyeri. Sehingga seringkali wanita mengeluhkan rasa sakit ketika kanker telah stadium lanjut. ?Itulah kenapa kami menyarankan bagi wanita yang aktif melakukan hubungan seks supaya pada waktu yang telah ditentukan melakukan pemeriksaan Pap Smear. Agar bila ada kelainan sel pada kanker mulut rahim bisa dideteksi,??papar Herman.

Pada tahapan tertentu, jika belum ada rasa nyeri, beberapa gejala yang ada bisa dicurigai sebagai tanda-tanda kanker mulut rahim seperti keputihan berlebihan, bau busuk dan tidak sembuh-sembuh. Terjadi pendarahan tidak normal. Meningkatnya pendarahan selama menstruasi. Terjadinya siklus di luar menstruasi dan setelah hubungan seks. Nyeri selama berhubungan seks, kesulitan atau nyeri saat kencing, terasa nyeri di daerah sekitar panggul, perdarahan pada masa pra atau setelah menopause.


Sumber : Koran Harian FAJAR